Perempuan itu terduduk diam
Merunduk dalam
Hatinya geram
Jemarinya mengguratkan gambar tak karuan
Asal corat coret yang penting hatinya tenang
Perempuan itu terduduk diam
Tak ingin khayal membiarkan sadarnya tenggelam
Lantas hela napasnya semakin tak beraturan
Ia menggumam
Hatinya luka, katanya.
Dinginnya malam tak kalah kelam
Jika dibanding dengan diamnya seorang pendiam yang diam karena tak lagi mampu terdiam dalam luka yang membungkam logikanya
Perempuan itu terduduk diam
Pikirannya sudah lama lalu lalang
Entah kadang dia benarbenar diam
Atau justeru sedang terbang
Hatinya luka, katanya.
Perempuan bertudung luka itu terus menerus menggumamkan luka
Padahal luka sudah tak mampu lagi melukainya
Kota Harapan
290617