Sabtu, 16 Desember 2017

Sakit Sekali Rasanya...



Kepada hati yang sudah pernah disakiti habishabisan dan dicampakkan begitu saja, aku ingin meminta maaf.

Aku tidak mudah jatuh cinta. Meski mudah untuk bergaul dan mengenal banyak orang, aku tidak pandai membuka diri. Aku bahkan lupa bagaimana caranya hati ini kembali merasakan getargetar rasa yang memenuhinya dengan buncah bahagia. Aku lupa bagaimana seharusnya rasa sayang dan rindu itu dimulai setelah melewati masa sulit saat hati hampir sekarat seakan mati.

Sakit sekali rasanya...

Dulu sekali, aku pernah merasakan sangat putus asa akan kehidupan. Lantas aku mulai mempertanyakan tentang akan ku apakan hidup ini. Akan bagaimana aku menjalani hari demi hari tanpa tujuan dan keinginan sama sekali. Setiap harinya berjalan teramat lambat. Aku hanya tahu ketika pagi mata terjaga kemudian malam menggiring lelap tanpa mimpi sebagai bunga tidur. Lantas aku akan membuka mata lagi keesokan harinya. Buruk sekali. Benarbenar tak terselamatkan.

Namun,
Rasa sakit yang lebih sakit itu, nyata.
Benar adanya.

Sakit sekali rasanya.

Seperti raga sudah terpisah dengan jiwa. Terenggut begitu saja.

Aku tak tahu akan sesakit ini. Tak pernah menyangka akan sangat menyakitkan seperti ini.

Hatinya patah. Berkepingkeping. Berserakkan. Meratapinya tak mungkin lagi. Menangisinya sudah tak sanggup lagi. Mengikhlaskannya tak ingin aku coba lagi. Tak bisa lagi berpurapura bahwa segalanya akan sembuh oleh waktu. Tak dapat lagi menyembunyikan bahwa lukanya akan mengering seiring waktu.

Sakit sekali rasanya...

Untukmu yang membaca katakata ini,
Benar sekali bahwa sakit yang teramat sakit, tak akan dapat digambarkan oleh katakata. Hati yang sekarat teramat sekarat, tak akan dapat lagi berkatakata. Maka tak cukup rasanya menggambarkan rasa sakitnya hanya dengan mengatakan bahwa rasanya benarbenar sakit. Cukup ingat baikbaik,

Jangan berakhir sepertiku.
Mencintai seseorang matimatian dan disakiti habishabisan. Cintailah ia sekadarnya. Semampu dirimu menjaga. Tapi jangan kau serahkan seluruh hatimu untuknya. Beri ruang untuk yang lain. Isi juga dengan senyum mereka. Karena jika kelak ia menyakitimu, kau akan mengingat senyum termanis bukan hanya miliknya. Tapi milik mereka juga. Kau akan tetap hidup. Tak akan berakhir dengan keinginan untuk mati hanya karena ia sudah sangat menyakiti hati.

Jangan berakhir sepertiku.
Mencintai seseorang matimatian dan disakiti habishabisan.

Jangan berakhir sepertiku.

Kepada hati yang sudah pernah disakiti habishabisan dan dicampakkan begitu saja, aku ingin meminta maaf.