Senin, 16 April 2018

~~~


Di saatsaat seperti ini, yang ingin aku lakukan hanyalah menulis. Menguraikan pikiran yang kusut dengan memindahkannya ke dalam katakata. Namun saat jemari memulai menuliskan satu dua kata, waktu terhenti. Apapun yang aku lakukan lantas terjeda.

Aku hanya kosong yang berdiri tegap dalam gelapnya lorong waktu. Aku tak tahu harus menulis apa. Aku tak dapat berkatakata. Kerumitan dalam pikir, semakin rumit saat bahkan aku tak memikirkannya. Lalu apa lagi yang dapat aku lalukan selain menulis?

Ah, Menggambar. Di saatsaat seperti ini, yang ingin aku lakukan selain menulis hanyalah menggambar. Membuat garis tak pasti yang dipadukan dengan warna abstrak dan memindahkan sesaknya dada ke dalam selembar kertas. Namun saat warnawarna itu tumpah menjadi satu, waktu berhenti. Aku kembali memandangi diriku dari pantulan tembok gelap. Aku hanyalah ketiadaan yang memiliki banyak sekali keinginan. Lalu aku harus bagaimana lagi?

Di saatsaat seperti ini, Terkadang hati hanya perlu beristirahat. Pejamkan mata dan terlelap. Saat kau menyadari semuanya hanya kosong dan gulita, saat itu pula kau akan terjaga dari mimpi buruk yang panjang. Begitu mata terbuka, semua kembali baikbaik saja. Semuanya baikbaik saja.

Jumat, 13 April 2018

Tidak Apa-apa Jika Kau Jatuh Cinta


Tidak apaapa jika kau jatuh cinta lantas terluka. Karena tetap saja hatimu akan penuh dengan cinta. Tidak apaapa jika patah. Mesti tak lagi sama dan tak tahu bagaimana menyembuhkannya, luka tetap saja luka. Akan mengering tak peduli semengerikan apa bekasnya.

Tidak apaapa jika kau jatuh cinta lagi, lantas kembali terluka. Bukankah sudah tahu bila perasaan cinta tak akan pernah enyah meski sudah muak hati menerimanya? Tidak apaapa jika sakit hati. Karena sakitnya senantiasa membuatmu mengerti.

Tidak apaapa jika kau lantas menjatuhkan diri lagi pada cinta. Tidak apaapa jika ingin menangis. Lagi pula untuk apa mengelak?
Meski dangkal, hati tak pernah menunjukkan dasar dari isinya. Tak pernah ada yang mampu menyelaminya.

Jatuh cinta dan jatuhlah. 
Kau akan tersadar bahwa ada luka yang menyakitkan, namun tak membuat jera.
Jatuh cinta saja lantas jatuhlah. Kemudian kau akan mengerti bahwa dalam semesta yang penuh dengan halhal ambigu dan tak dapat diterjemahkan, masih ada kesedihan yang meski kau tempa ribuan kali, namun tak membuatmu mati.

Tidak apaapa jika kau jatuh cinta lantas kau disakiti lagi dan lagi.

Rabu, 04 April 2018

Patah Hati



Bagian tersulit dari patah hati bukan hanya perihal menyembuhkan lukanya. Akan tetapi, memastikan apakah benarbenar sudah sembuh atau masih patah. Ketika kemudian merasa telah menemukan yang lebih baik, dilema yang hebat akan muncul.
Bagaimana dengan patahnya? Bagaimana isi hatinya? Bagaimana dengan kenangan buruknya? Sudahkah semuanya luruh dan benarbenar disembuhkan oleh waktu? Sungguhkah semuanya sudah membaik dan tak bersisa lagi kepingan yang berserak?

Bagaimana bila nanti hatinya patah lagi? Bagaimana lagi caranya untuk sembuh bila harus patah dan patah lagi. Terluka dan terluka lagi. Adakah seseorang yang dapat menjaga hati yang sudah patah ini dengan setulus hatinya?


Lantas saat sudah merasa sangat yakin bahwa semuanya akan baikbaik saja, bahwa semuanya akan dapat lebih baik. Dan hatinya tak akan patah lagi, masalah muncul satu persatu. Tidak besar. Bahkan sepele. Tapi mengapa rasanya sangat sakit? Sakitnya membuat sampai tak lagi dapat berpikir jernih. Emosi ikut meluapluap dan pecah kembali. Susunan yang sudah mulai rapi, berhamburan tak tentu lagi. Menurutmu mengapa?


Karena masalah kecil itu,

Membuat hati yang patah kembali mengingat kenangan terburuk dari rasa sakit masa lalu. Rasa sakitnya menjadi berkalikali lipat. Bahkan lara yang didera tak dapat lagi dikendalikan.

Begitukah yang dinamakan sudah disembuhkan oleh waktu?

Tidak pernah ada yang sembuh. Bahkan kata membaik saja hanya sekadar penghiburan untuk hati yang tak lagi memiliki gairah hidup. Patah, akan tetap patah. Meski direkatkan kembali, lukanya tak akan pernah hilang. Dan kenangannya, tak akan pernah ada yang benarbenar dilupakan. Seolah membawa bom waktu yang bisa kapan saja meledak.

Lalu adakah seseorang yang dapat meyakinkan?


Sosok sederhana yang menawarkan kebahagiaan dengan cara yang lebih sederhana. Bagaimana?


"Saling menyayangi"


Namun, datang seseorang itu saat tak lagi tahu apa yang benarbenar diinginkan. Saat sudah tak ingin lagi terluka dengan cara yang sama. Kemudian kembali menata lagi dan lagi. Setelah melangkah bersamasama, dan tahu bagaimana karakter serta kepribadiannya, saat itu juga tersadar bahwa tak akan pernah ada yang sempurna.


Meski kau hanya meminta seseorang berhati lapang yang sangat sangat lapang agar dapat menerima kasih sayangmu yang teramat besar dengan penuh kelembutan, kenyataannya, tak ada yang seperti itu. Tak akan pernah kau temui seseorang yang seperti itu.


Di dalam dunia nyata,

Terlalu diperhatikan, membuat risih. Terlalu disayang, membuat bosan. Hati yang memiliki rasa sayang yang teramat besar, harus siap untuk terus menerus patah hati.

Mengapa?

Bukan karena kau lemah. Tapi hatinya sudah rapuh.
Maka jangan pernah patah hati. Jangan pernah mematahkan hatimu karena halhal yang mengatasnamakan cinta.
Sembuhnya sulit, jadi jangan mainmain.